Minggu, 15 Juni 2014

SEKILAS TENTANG PONDOK PESANTREN MIFTAHUL ULUM AL-ISLAMY KEDUNGDUNG MODUNG BANGKALAN

Pondok Pesantren merupakan bagian integral dari sistem pendidikan Nasional dan telah berhasil dalam fungsinya sebagai pengendali, pengontrol, dan penggerak moral masyarakat yang syarat dengan nilai-nilai ke-Islaman dan budaya ketimuran. Dalam fungsinya sebagai lembaga pendidikan dan pelayanan masyarakat, pondok pesantren dituntut mampu meningkatkan kualitas SDM dan kelembagaannya, sejalan dengan pesatnya tuntutan masyarakat yang semakin komplit.
Akibat perkembangan zaman dan arus globalisasi yang disertai masuknya budaya-budaya westernisasi, menuntut bangsa Indonesia untuk dapat mengantisipasi sedini mungkin dampak negatif yang ditimbulkan.
Pondok pesantren sebagai lembaga keagamaan yang memiliki fungsi filter dari pada budaya-budaya westernisasi, lebih dituntut lagi untuk dapat memaksimalkan pemamfaatan fungsi tersebut, baik melalui pembenahan-pembenahan manajeman, peningkatan mutu pendidikan agama maupun pemerataan pendidikan.
Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Islamy yang terletak di Dusun Kedungdung Desa Patereman Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan Madura Provinsi Jawa Timur didirikan pada tahun 1871 M. oleh KH. Ahmad Dahlan. Pada saat itu sistem pengajaran hanya dilaksanakan dengan sistem sorongan saja (hanya diterangkan tanpa tulis menulis) dan tanpa satu kurikulum yang baku, sehingga putera keduanya yaitu KH. Ahmad Khotib Dahlan yang lahir pada tahun 1901, kembali daripendidikannya di Mekkah, melanjutkan perjuangan ayahandanya yang wafat pada tahun 1954. Beliau mulai berusaha meningkatkan pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Islamy dengan mengadakan perombakan serta pembaharuan pada sistem pendidikan. Yang pada awalnya penyampaian materi pelajaran hanya disampaikan secara sorogan dengan metode tradisional maka telah dilakukan pembaharuan dengan cara pengklasifikasian dan berjenjang serta pembaharuan pada kurikulum pondok pesantren hingga saat ini.
Pada tahun 1958 beliau mendirikan MWB (Madrasah Wajib Belajar) dengan SK Menteri Agama Republik Indonesia, dan pada tahun 1967 beliau membuka Pendidikan Guru Agama (PGA 4 tahun) yang kemudian pada tahun 1973 dilanjutkan menjadi PGA 6 tahun lalu berubah menjadi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahul Ulum Al-Islamy dengan status terdaftar nomor : L.m/3/564/B/1983, dengan Nomor Statistik Madrasah (NSM) : 21.2.35.26.04.016, kemudian pada tahun 1994 terakreditasi status Diakui dengan nomor : Wm.06.03/PP03./52/SKP/1994.
Pada tahun 1982, KH. Ilyas Khotib putera bungsu KH. Ahmad Khotib Dahlan dari sebelas bersaudara setelah kembali dari pendidikannya di Mekkah dan melanjutkan perjuangan ayahandanya. Dengan berbekal Ilmu Pengetahuan beliau mengadakan penyempurnaan-penyempurnaan pada sistem pendidikan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Islamy.
Mengingat kemajuan dan tuntutan dan zaman yang tidak hanya mengarah pada mental Spiritual melainkan juga pada Intelektual dan keterampilan maka pada tahun 1981 beliau membuka Madrasah Aliyah (MA) Miftahul Ulum Al-Islamy, TK, SDI, SLTP, SMA Al-khatibiyah (dengan menggunakan nama KH. Ahmad Khotib Dahlan untuk mengenang jasa beliau) pada tahun 1999, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Miftahul Ulum pada tahun 2000 dan SMK Al-khatibiyah pada tahun 2003.
Hingga saat ini Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Islamy telah memilik beberapa lembaga pendidikan agama, yaitu :
1.      Kurikulum Pondok Pesantren:
Ø      Madrasah Diniyah Awaliyah putera dan puteri (masa pendidikan 6 tahun)
Ø      Madrasah Diniyah I’dadiyah putera dan puteri (masa pendidikan 1 tahun)
Ø      Madrasah Diniyah Wustho putera dan puteri (masa pendidikan 3 tahun)
Ø      Madrasah Diniyah Ulya putera dan puteri (masa pendidikan 3 tahun)
2.      Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional :
Ø      TK. Al-Khatibiyah
Ø      SDI .Al-Khatibiyah
Ø      SMP. Al-Khatibiyah
Ø      SMA. Al-Khatibiyah
Ø      SMK. Al-Khatibiyah
3.      Kurikulum Departemen Agama
Ø      RA. Miftahul Ulum Al-Islamy
Ø      MI. Miftahul Ulum Al-Islamy
Ø      MTS. Miftahul Ulum Al-Islamy
Ø      MA. Miftahul Ulum Al-Islamy
Ø      STIT. Miftahul Ulum

She Manies Imout
































CAPRES DAN CAWAPRES BEM STIT MU 2014





PROFIL SANG FIGUR

NABI MUSA ± ABAD KE-13 SM

Mungkin sekali, tak ada manusia dalam sejarah yang begitu luas dikagumi seperti halnya Nabi Musa, nabi orang Yahudi. Lebih dari itu, selain ketenarannya, juga jumlah pengikut yang memujanya secara pasti terus meningkat sepanjang jaman. Diperkirakan Musa tenar pada abad ke-13 SM, bersamaan sekitar masa Ramses II, dan dianggap pimpinan perpindahan besar-besaran bangsa Israel dari Mesir, wafat tahun 1237 SM. Di masa Musa hidup --seperti dijelaskan dalam buku Exodus-- ada kelompok orang Yahudi yang menentangnya. Tetapi, tak kurang dari lima abad lamanya Musa diagung-agungkan oleh orang-orang Yahudi. Mendekati tahun 400 SM kemasyhuran dan nama baiknya menyebar luas ke seluruh Eropa berbarengan dengan Agama Nasrani. Beberapa abad kemudian Muhammad mengakui Musa sebagai seorang nabi yang sesungguhnya, dan dengan berkembangnya Islam, Musa menjadi pula tokoh yang dikagumi di seluruh dunia Islam (termasuk Mesir). Kini, sesudah tiga puluh dua abad terhitung dari masa hidupnya, Musa dihormati oleh orang Yahudi, Nasrani dan Islam sekaligus, dan bahkan juga oleh kaum yang tak mempercayai Tuhan. Berkat kemajuan komunikasi, dia mungkin lebih terkenal sekarang ketimbang di masa lampau.
Di samping ketenarannya, informasi yang bisa dipercayai menyangkut kehidupan Musa tidaklah banyak. Bahkan ada spekulasi (meski tidak diterima oleh sebagian besar ahli ilmu pengetahuan) bahwa Musa itu sesungguhnya orang Mesir, karena namanya berbau Mesir dan bukan Yahudi. (Nama Musa berarti "anak" atau "anak lelaki," dan banyak digunakan sebagai bagian dari banyak firaun. Kitab Perjanjian Lama berisi cerita-cerita tentang Musa yang hampir tak banyak maknanya karena sudah banyak dijejali dengan serba keajaiban. Kisah-kisah tentang Musa dapat menimbulkan malapetaka, tentang Musa bisa mengubah para pembantunya menjadi ular, merupakan contoh-contoh kejadian yang di luar kelaziman alamiah.
Hal-hal macam ini membebani orang dengan kemustahilan sehingga melempangkan jalan agar orang percaya bagaimana Musa yang sudah berumur delapan puluh tahun saat itu berkesanggupan melakukan exodus, memimpin bangsa Yahudi melintasi padang pasir dalam jangka waktu tak kurang dari empat puluh tahun. Sebetulnya kita ingin tahu persis apa sebetulnya yang sudah berhasil diperbuat Musa sebelum kisah-kisahnya terkubur dalam semak-semak dunia dongeng.
Banyak pihak yang berkeinginan melakukan penafsiran yang wajar dari khazanah kisah Injil, misalnya tentang sepuluh wasiat larangan, tentang penyeberangan Laut Merah. Tetapi, paling disenangi dari cerita-cerita Perjanjian Lama menyangkut perikehidupan Musa adalah dongeng-dongengnya yang bisa disejajarkan dengan kisah-kisah mitologi. Cerita Musa tentang tanaman merambat ke atas tak kunjung berakhir amatlah mirip dengan cerita Babylonia, Sargon dan Akkad, raja besar yang memerintah sekitar tahun 2360-2305 SM.
Pada umumnya, ada tiga hasil besar yang dihubungkan dengan perbuatan Musa. Pertama, dia dianggap tokoh politik yang memimpin orang Yahudi melakukan perpindahan besar-besaran dari Mesir. Dalam hal ini, jelas memang dia layak menerima penghargaan itu. Kedua, dia berhasil sebagai penulis jilid pertama dari Panca Jilid Injil (Genesis, Exodus, Leviticus, Numbers dan Deuteronomy), yang sering dikaitkan dengan "Lima buku Musa" dan menyusun Torat Yahudi. Buku ini termasuk Kode Musa, serangkaian hukum yang menjadi dasar tingkah laku kaum Yahudi dalam Injil, termasuk dalam "Sepuluh Perintah Keramat" (Ten Commandments). Dari sudut besarnya pengaruh khususnya Torat dan umumnya Ten Commandments, para penulis tak syak lagi dapat digolongkan orang besar yang punya pengaruh langgeng. Tetapi, umumnya sarjana-sarjana Injil bersepakat bahwa Musa bukanlah satu-satunya penulis buku itu. Buku itu tampaknya ditulis oleh beberapa penulis dan sebagian besar isinya tidak ditulis sebelum wafatnya Musa. Ada kemungkinan Musa memainkan beberapa peranan dalam hal penghimpunan adat kebiasaan Yahudi atau bahkan menggariskan hukum-hukum Yahudi, tetapi tak ada bukti pasti sejauh dan sebesar apa peranan yang dilakukannya.

Kemudian, banyak orang menganggap Musa sebagai pendiri monoteisme Yahudi. Rasanya tidak ada alasan kuat yang bisa menunjang anggapan itu. Satu-satunya sumber informasi kita mengenai ihwal Musa adalah Perjanjian Lama, dan Perjanjian Lama jelas-jelas dan tak meragukan berkaitan dengan Ibrahim selaku pendiri monoteisme. Meskipun begitu, memang benar juga monoteisme Yahudi tak bisa tidak sirna tanpa Musa dan tak perlu dipermasalahkan lagi Musa memang pegang peranan yang menentukan dalam hal memelihara dan menyebarkan. Dalam hal ini, tentu saja, terletak arti penting peranannya yang terbesar sesudah Agama Nasrani dan Islam, dua agama terbesar di dunia yang keduanya bersumber pada monotheisme. Gagasan adanya Tuhan Yang Esa, yang dengan sepenuh hati dipercayai Musa, yang akhirnya menyebar ke sebagian besar dunia.

KAJIAN ISLAM

Mana Yang SELAMAT DAN Bisa Dipercaya??

Di dunia ini terdapat cukup banyak agama, tetapi dari sekian banyak agama yang ada, hanya ada dua agama saja yang sering berpotensi konflik, yaitu agama Islam dan agama Kristen. Belum pernah kita mendengar ada agama Yahudi atau agama Budha atau agama Hindu dan lain-lain, yang mengadakan ceramah atau da’wah dimana-mana dalam rangka untuk menarik sebanyak mungkin orang-orang dari pemeluk agama lainnya agar masuk ke dalam agama mereka. Belum pernah! Yang mengadakan ceramah, kajian atau dakwah kemana-mana, hanyalah Islam dan Kristen. Para Pendeta, Misionaris, Evangelis atau penginjil disebarkan kemana-mana, dakwah kemana-mana, dalam rangka untuk menarikj sebanyak munkgin umat beragama lainnya agar menjadi pengikut Yesus alias masuk Kristen. Makanya tidak heran kalau kita sering mendengar istilah Kristenisasi.
Demikian juga dengan Islam. Para da’i, ustadz, kiyai, ulama dan aktifis Islam lainnya, mengadakan kajian, dakwah, ceramah kemana-mana dalam rangka untuk menarik sebanyak mungkin orang-orang agar memeluk Islam sebagai agama yang benar dan yang diridhoi oleh Allah Swt. Jadi kedua agama ini sifatnya ekspansif, yaitu sama-sama berusaha dengan berbagai cara melakukan penyebaran agama dalam rangka menyampaikan pesan-pesan Ilahi dari Allah Swt. kepada umat manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Kedua agama ini sama-sama mengklaim bahwa hanya agamanya yang benar, hanya kitab sucinya yangn benar-bena wahyu Allah dan hanya agamanya yang bisa menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat.

A.    Keselamatan Dalam Pandangan Alkitab
Umat Kristiani sangat yakin bahwa agama Kristen dengan Alkitab dan Yesus, adalah untuk seluruh dunia, seluruh alam semesta. Keyakinan mereka tersebut berdasarkan beberapa ayat dalam Alkitab, yaitu pada Injil Matius pasal 28 ayat 19 dan Injil Markus pasal 16 ayat 15 yang bunyinya sebagai berikut:
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” (Mat 28 : 19).
Berdasarkan ayat tersebut mereka yakin bahwa Yesus memerintahkan kepada murid-muridnya untuk menjadikan semua bangsa agar dibaptis menjadi pengikutnya, alias harus dikristenkan.
Kemudian berdasarkan Injil Markus pasal 16 ayat 15 tertulis pesan Yesus sebagai berikut:
“Lalu ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, berikanlah Injil kepada segala makhluk.” (Mar 16 : 15).
Pesan-pesan Yesus pada ayat-ayat tersebut oleh umat Kristiani itu dianggap pesan suci. Kenapa? Sebab menurut Alkitab, ketika Yesus meninggalkan pesan seperti itu, pada saat itu dia diangkat ke langit.
Oleh sebab itu bagi umat Kristiani itu adalah pesan Yesus yang terakhir ketika dia berada di bumi. Makanya pesan Yesus tersebut disebut “Amanat Agung” Yesis Kristus. Disamping itu terdapat begitu banyak ayat-ayat di dalam Alkitab yang membuat mereka begitu yakin bahwa hanya agamanya saja (Kristen) yang menyelamatkan. Sebagai contoh kami angkat beberapa ayat yang menjadi andalan atau rujukan mereka sebagai berikut:
“Kata Yesus kepadanya : “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14 : 6).
Ayat ini merupakan “ayat  emas” yang sangat dibanggakan oleh setiap umat Kristen. Bayangkan saja tidak ada seorangpun yang akan selamat kalau tidak melalui Yesus. Artinya jika mau selamat, maka jalan satu-saunya harus menjadi pengikut Yesus alias harus masuk agama Kristen. Kalau begitu berdasarkan ayat tersebut, maka kesimpulannya keselamatan itu hanya ada dalam Yesus. Pertanyaannya : bagaimana dengan umat Islam, apakah ada keselamatan pada mereka? Jika tidak ada keselamatan di dalam Islam, bagaimana nasib umat Islam di seluruh dunia?
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia telah mengaruniakan Anak-Nya  yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3 : 16).
Ayat ini pun merupakan ayat emaas. Intinya kehidupan kekal itu hanya bisa diperoleh apabila kita percaya bahwa kematian Yesus di kayu salib itu adalah dalam rangka menebus dosa-dosa manusia, karena itu merupakan kasih karunia Allah melalui Anak-Nya yaitu Yesus, yang mati di kayu salib dalam rangka menebuhs dosa-dosa manusia. Pertanyaannya: bagaiamana dengan umat Islam yang tidak percaya Yesus mati di kayu salib dan tidak percaya kematian Yesus dalam rangka untuk menebus dosan? Apakah kaum muslimin tidak akan memperoleh kehidupan kekal itu?
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 4 : 12).
Ayat ini adalah tulisan Lukas. Intinya yaitu mengingatkan kepada kita manusia bahwa keselamatan itu tidak ada di dalam nama siapapun melainkan hanya ada di dalam nama Yesus.
Oleh sebab itu, menurut iman umat Kristen, hanya di dalam nama Yesus saja adanya keselamatan itu, tidak kepada lainnya. Pertanyaannya : Jika di bawah kolong langit ini keselamatan itu hanya ada dalam nama Yesus berarti di dalam nama Nabi Muhammad saw. tidak ada keselamatan. Kalau begitu bagaimana nasib umat Islam di dunia ini? Apakah mereka tidak akan selamat karena memilih menjadi pengikut Nabi Muhammad, bukan pengikut Yesus?
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma 10 : 9).
Ayat ini adalah surat kiriman Paulus kepada jemaat di Roma. Intinya yaitu, kalau kita mengaku dengan mulut dan percaya dalam hati bahwa Yesus adalah Tuhan yang dibangkitkan Allah dari antara orang mati, maka kita akan diselamatkan. Ayat ini memberikan iming-iming yang sangat mudah yaitu hanya percaya Yesus adalah Tuhan, maka akan diselamatkan.
Pertanyaannya: bagaimana dengan naisb kaum muslimin yang semuanya tidak percaya Yesus sebagai Tuhan, paakah mereka tidak akan diselamatkan?

B.    Keselamatan Dalam Pandangan Al-Qur'an
Umat Islam berkeyakinan bahwa Nabi Muhammad saw. adalah nabi yang terakhir dan beliau adalah penutup para nabi dan Al Qur’an adalah kitab suci yang terakhir, serta agama Islam adalah agama yang diridhoi oleh Allah Swt. dan agama yang telah disempurnakan-Nya. Dasarnya adalah sebagai berikut :
1.     Nabi Muhammad Penutup Para Nabi
$¨B tb%x. î£JptèC !$t/r& 7tnr& `ÏiB öNä3Ï9%y`Íh `Å3»s9ur tAqß§ «!$# zOs?$yzur z`¿ÍhŠÎ;¨Y9$# 3 tb%x.ur ª!$# Èe@ä3Î/ >äóÓx« $VJŠÎ=tã ÇÍÉÈ  
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.  (Qs. Al Ahzaab: 40).
2.     Nabi Muhammad Diutus Untuk Menjadi Rahmat Semesta Alam
“Dan tidaklah Kami mengutusmu (Muhammad) melainkan rahmat bagi semesta alam.”
3.     Nabi Muhammad, Al Qur’an dan agama Islam dimenangkan oleh Allah Swt
“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.”

4.     Islam agama yang sah di sisi Allah
¨bÎ) šúïÏe$!$# yYÏã «!$# ÞO»n=óM}$# 3 $tBur y#n=tF÷z$# šúïÏ%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# žwÎ) .`ÏB Ï÷èt/ $tB ãNèduä!%y` ÞOù=Ïèø9$# $Jøót/ óOßgoY÷t/ 3 `tBur öàÿõ3tƒ ÏM»tƒ$t«Î/ «!$#  cÎ*sù ©!$# ßìƒÎŽ|  É>$|¡Ïtø:$# ÇÊÒÈ  
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab([1]) kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Qs. Ali Imran: 19).
5.     Tidak ada keselamatan selain dalam Islam
`tBur Æ÷tGö;tƒ uŽöxî ÄN»n=óM}$# $YYƒÏŠ `n=sù Ÿ@t6ø)ムçm÷YÏB uqèdur Îû ÍotÅzFy$# z`ÏB z`ƒÌÅ¡»yø9$# ÇÑÎÈ  
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Qs. Ali Imran: 85).
uŽötósùr& Ç`ƒÏŠ «!$# šcqäóö7tƒ ÿ¼ã&s!ur zNn=ór& `tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÄßöF{$#ur $YãöqsÛ $\döŸ2ur Ïmøs9Î)ur šcqãèy_öãƒ ÇÑÌÈ  
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.  (Qs 3 Ali Imran 83).
6.     Islam agama yang sempurna dan diridhoi
ôMtBÌhãm ãNä3øn=tæ èptGøŠyJø9$# ãP¤$!$#ur ãNøtm:ur ͍ƒÌYσø:$# !$tBur ¨@Ïdé& ÎŽötóÏ9 «!$# ¾ÏmÎ/ èps)ÏZy÷ZßJø9$#ur äosŒqè%öqyJø9$#ur èptƒÏjŠuŽtIßJø9$#ur èpysÏܨZ9$#ur !$tBur Ÿ@x.r& ßìç7¡¡9$# žwÎ) $tB ÷LäêøŠ©.sŒ $tBur yxÎ/èŒ n?tã É=ÝÁZ9$# br&ur (#qßJÅ¡ø)tFó¡s? ÉO»s9øF{$$Î/ 4 öNä3Ï9ºsŒ î,ó¡Ïù 3 tPöquø9$# }§Í³tƒ tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. `ÏB öNä3ÏZƒÏŠ Ÿxsù öNèdöqt±øƒrB Èböqt±÷z$#ur 4 tPöquø9$# àMù=yJø.r& öNä3s9 öNä3oYƒÏŠ àMôJoÿøCr&ur öNä3øn=tæ ÓÉLyJ÷èÏR àMŠÅÊuur ãNä3s9 zN»n=óM}$# $YYƒÏŠ 4 Ç`yJsù §äÜôÊ$# Îû >p|ÁuKøƒxC uŽöxî 7#ÏR$yftGãB 5OøO\b}   ¨bÎ*sù ©!$# Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÌÈ  
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs. Al-Maidah: 3).
7.     Al Qur’an adalah kitab suci yang sempurna
ôM£Js?ur àMyJÎ=x. y7În/u $]%ôϹ Zwôtãur 4 žw tAÏdt6ãB ¾ÏmÏG»yJÎ=s3Ï9 4 uqèdur ßìŠÏJ¡¡9$# ÞOŠÎ=yèø9$# ÇÊÊÎÈ  
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui.  (Qs. Al An'aam: 115).



[1] Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran.